Selasa, 14 April 2020

INDUSTRIALISASI


A. Awal Konsep Industrialisasi
Revolusi Industri, sekarang juga dikenal sebagai Revolusi Industri 1.0, adalah transisi ke proses manufaktur baru di Eropa dan Amerika Serikat, pada periode dari sekitar 1760 hingga sekitar tahun 1820 dan 1840. Transisi ini termasuk beralih dari metode produksi tangan  ke mesin, pembuatan bahan kimia baru dan proses produksi besi, meningkatnya penggunaan tenaga uap dan tenaga air, pengembangan peralatan mesin dan munculnya sistem pabrik mekanis. Revolusi Industri juga menyebabkan kenaikan laju pertumbuhan penduduk yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tekstil adalah industri dominan Revolusi Industri dalam hal pekerjaan, nilai output dan modal  yang diinvestasikan. Industri tekstil juga yang pertama menggunakan metode produksi modern. 

B. Tujuan Industrialisasi
Industri memiliki tujuan yang sangat beragam, seperti memenuhi kebutuhan & menyejahterakan masyarakat, memperluas lapangan kerja guna menyerap tenaga kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, menghasilkan barang-barang yang diperlukan oleh masyarakat terutama bahan pangan, sandang dan papan, dan menghasilkan devisa dengan cara mengekspor hasil industri atau menghemat devisa dengan cara membatasi impor. 

C. Faktor Pendorong Industrialisasi 
  • Faktor sumber daya, khususnya sumber daya alam sebagai pendukung industri, seperti : Bahan mentah, Sumber energi, Iklim dan bentuk lahan, dan Persediaan air 
  • Faktor ekonomi, meliputi : Faktor modal, Faktor pemasaran, Faktor transportasi, dan Faktor nilai dan harga tanah 
  • Faktor sosial, meliputi : Penyediaan tenaga kerja, Kemampuan mengorganisasi, Skill dan kemampuan teknologi 
  • Faktor kebijakan pemerintah yang mempengaruhi perkembangan industri adalah: ketentuan-ketentuan perpajakan dan tarif; pembatasan impor-ekspor (proteksi hasil produksi dalam negeri akan mendorong ekspor); pembatasan jumlah dan macam industri; penentuan lokasi atau daerah industri; serta pengembangan kondisi dan iklim yang menguntungkan usaha.  

D. Kendala di Bidang Industrialisasi 
  • Industri kekurangan bahan baku seperti kondensat, gas, naphta, biji besi. 
  • Kurangnya infrastruktur seperti pelabuhan, jalan, dan kawasan industri. 
  • Industri kekurangan utility seperti listrik, air, gas, dan pengolah limbah. 
  • Industri kekurangan tenaga terampil dan supervisor, superintendent. 
  • Industri dapat tekanan serbuan produk impor. 
  • Limbah industri seperti penetapan slag sebagai limbah B3, spesifikasi yang terlalu ketat untuk kertas bekas dan baja bekas (scrap) menyulitkan industri, antara lain industri kertas. 
  • Industri Kecil dan Menengah (IKM) masih mengalami kendala seperti akses pembiayaan, ketersediaan bahan baku dan bahan penolong, mesin peralatan yang tertinggal, hingga pemasaran.  


Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Industrial_Revolution&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp
https://seputarilmu.com/2020/02/klasifikasi-industri.html
https://sobatmateri.com/faktor-pendukung-dan-penghambat-pembangunan-industri-2/
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200107132933-4-128236/catat-7-masalah-industri-yang-bikin-pening-di-2020


Tidak ada komentar:

Posting Komentar